KALAH TELAK memang pahit
Begitu pahitnya sampai kau rasa kau tak akan bisa bangkit
Kau kalah dengan tidak memberi perlawanan sengit
Kau biarkan musuhmu menggigit
Dengan tanganmu kau menyodorkan makanan pada musuhmu
"You didn't take it. I gave it to you"
Sungguh aku malu
Tak yakin apa semua ini dapat berlalu
Aku ingin memecahkan kepalaku sendiri
Atau membanting perabot kesana-kemari
Karena sakit yang ditimbulkannya adalah tak terperi
Aku iri
Aku sudah tertinggal amat jauh
Seakan kau berlayar saat aku berlabuh
Seakan kau memacu saat aku mengayuh
Seakan kau burung merak tapi aku cuma burung puyuh
Tapi bukankah ini suatu pelajaran
Bahwa justru dalam terjangan
Kau paling kuat bertahan
Karena kau tidak mau mudah dijemput kematian
June 17 2008
(Ha ha. So it was written after my brother scored better result on UAN than I did. I'm very competitive that I find every defeat bitter and kind of hard to deal with. Yes, I'm pathetic, everybody)
No comments:
Post a Comment